Manusia sebagai makhluk sosial pada hakikatnya
selalu ingin berinteraksi akrab dengan sesama. Salah satu bentuk interaksi
manusia yang (mungkin) paling simple dan mudah dipraktikkan kapan saja tentu
adalah tersenyum. Siapa hayo yang gak suka senyum? DD sih hobinya senyum.
Tetapi terkadang kita berada di suatu keadaan
di mana sebenarnya tersenyum tidak menjadi opsi yang tepat untuk di pilih.
Jangan anggap remeh! Jika kamu terjebak dalam situasi
“sebenernya-gak-boleh-senyum-tapi-gimana-lagi-udah-terlanjur-senyum”, akan
sangat sulit bagi kamu untuk keluar. Atas dasar itulah DD membuat artikel yang
akan menjauhkan kamu dari situasi tersebut. Berikut ini adalah momen-momen yang
tidak cocok untuk tersenyum:
1. Saat Ada Bau-bauan yang Tidak Sedap
Jangan pernah tersenyum pada saat anak-anak di
tongkrongan kamu mulai mengidentifikasi adanya bau-bauan tidak sedap. Indikasi
standartnya adalah kalimat: “Waduh…. Kentut siapa nih?”. Jika kamu tersenyum,
semua orang di sekitarmu akan menganggap kamulah pelaku pembuangan gas (atau
lebih) yang menyebabkan bebauan tersebut. Ini tentu saja akan segera merusak
pencitraan kamu dan tentunya itu tidak menyenangkan. Kamu gak mau dituduh
sebagai si tukang kentut dong?
2. Saat Ada Darah
Jika bagian tubuh kamu atau teman kamu
mengeluarkan darah, mungkin karena terluka atau juga mimisan, jangan pernah
kamu tersenyum. Pada dasarnya semua manusia itu tercipta dengan batin yang
tidak akan pernah tenang jika melihat darah bercucuran. Indikasi standartnya
adalah kalimat: “Ah! Tidak! Aku berdarah!”. Nah, kalo kamu malah tersenyum
dalam keadaan seperti ini, bisa jadi ujung-ujungnya kamu dikira psycho oleh
temen temen kamu. Psycho itu apa sih? Pyscho adalah alat yang digunakan untuk
melindungi kaki kamu, oh salah, itu sepatu. (Kurang lucu yah? Potong gaji ah. –
red) Psycho itu singkatan dari kata psychopath alias orang yang suka menyiksa
orang atau bunuh bunuhin orang gitu. Serem deh pokoknya.
3. Saat Ada Handphone Temen Kamu yang Hilang
Sering ketika kita sedang asik asik
mengakrabkan diri dengan sahabat-sahabat kita, ada aja temen kita yang
kehilangan handphonenya. Konon, pada jaman dahulu kala, katanya bercandaan
nyembunyiin handphone itu keren banget. Gak tau juga deh serunya di mana. Jika
kamu terjebak dalam situasi ini, indikasi standartnya adalah: “Eh! HP aku
hilang! Siapa nih yang nyembunyiin?”. Jika kamu tersenyum maka niscaya seluruh
orang disekitarmu akan mengira bahwa kamulah orang yang menyembunyikan
handphone temanmu yang malang itu. Biarpun sebenernya temen kamu itu HP-nya
ketinggalan di WC dan dicolong orang, tetep aja orang-orang akan mengira kamu
yang nyolong/nyembunyiin dan selama beberapa jam ke depan kamu akan dipaksa
untuk ngembaliin suatu barang yang sebenernya kamu gak tahu keberadaannya.
4. Saat Kamu Sedang Pipis di Toilet Umum
Poin ke empat dari artikel ini hanya ditujukan
untuk lelaki. Jika kamu sedang buang air kecil di toilet umum yang kebetulan
memiliki urinoir lebih dari satu sehingga memungkinkan untuk melangsungkan
pipis berjamaah, jangan pernah senyum ke orang sebelah kamu. Kenapa? Ya coba
aja bayangin: kamu sedang memanjakan tubuhmu dengan melangsungkan acara pipis
berkualitas dan tiba-tiba ada mas-mas di sebelahmu, noleh ke arah kamu dan
tersenyum. Terus ditambahin kata-kata semacem “Enak mas pipisnya?” atau “Punya
mas bagus ya bentuknya” atau mungkin dia gak berkata apa-apa tapi
mendesah-desah. Oh my god.
5. Saat Kamu Digodain Oom-oom
Poin kelima ini ditujukan khusus untuk wanita.
Ada kalanya ketika kamu sedang berjalan-jalan di mall kemudian secara tidak
sengaja berpapasan dengan oom-oom. Apesnya (atau untungnya?), ternyata om-om
tersebut godain kamu. Sepanjang petualanganmu di mall tersebut, kamu dibuntuti
oleh om-om yang sangat bersemangat ini. Nah, jangan senyum ke dia! Kalau kamu
senyum ke si om semangat ini, dia akan mengartikan senyum kamu sebagai lampu
hijau untuk bisa memboyong kamu keluar dari mall tersebut. Eh tapi ini hanya
berlaku kalau kamu emang gak mau digodain ya. Kalau kamu suka digodain mah
senyumin aja.
haha,,gan bisa"aja,,
BalasHapus