KENALAN DULU GAN
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan REYOG PONOROGO, kesenian asli Indonesia yang sempat beberapa waktu lalu di claim oleh Malaysia. Merupakan seni adiluhung warisan leluhur dari Bumi Reyog Ponorogo ini telah dikenal tidak saja di Ponorogo tapi juga telah menyebar ke seantero Nusantara Indonesia bahkan telah menjelajah ke Mancanegara.
Reyog Ponorogo The Big Mask of Dance in The World sebagai warisan budaya bangsa yang eksotis dan tiada duanya ini telah memiliki Pengakuan Legal Formal dari Pemerintah Republik Indonesia dengan dimilikinya “HAK CIPTA” atas Kesenian Reyog Ponorogo yang dikeluarkan oleh DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM R.I. dengan Nomor Pendaftaran 026377, Tanggal 1 Desember 2004, dimana jangka waktu perlindungan Hak Cipta tersebut selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.
Sebagai sebuah Kebanggaan dan merupakan jati diri daerah - Seni Reyog Ponorogo - merupakan kekayaan seni yang luar biasa tiada bandingnya. Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan Yayasan Reyog Ponorogo dibawah Ketua Umumnya Drs. H. Luhur Karsanto, Msi. saat ini sedang melakukan upaya agar Seni Reyog Ponorogo yang telah mendapatkan Hak Cipta dari Pemerintah Republik Indonesia juga bisa mendapatkan Pengakuan Dunia “WORLD HERITAGE” dari Badan PBB yaitu UNESCO.
Nah untuk itu sebagai putra daerah disana, saya mau mengajak teman-teman traveler untuk mengenal dan menyimak lebih lanjut mengenai kota ini.
#Salah satu kota kecil di Indonesia yang mempunyai ivent taunan budaya bersekala Nasional dan Internasional
Jika diperhatikan, setiap daerah tentu mempunyai kekhasan budaya. Tidak terkecuali di Ponorogo yang dijuluki sebagai kota reyog. Kegarangan barongan, keluwesan para penari jathil dan keperkasaan penari pentulan sungguh suatu pertunjukan yang amat indah untuk dinikmati.
Untuk melestarikan budaya tersebut maka di gelarlah festival budaya bertaraf nasional bahkan dahulu pesertanya juga ada yang dari luar negri terangkum di bawah ini.
Grebeg Suro Ponorogo: Pesta Rakyat, Seni dan Tradisi
Spoiler for Lanjut Gan:
Grebeg Suro ini digelar oleh masyarakat Ponorogo untuk menyambut bulan
Suro atau bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Suro. Saat itu
masyarakat Ponorogo mengadakan tirakatan semalam suntuk dengan
mengelilingi kota dan berhenti di Alun-Alun Ponorogo
Grebeg Suro Ponorogo merupakan acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
Anda akan menyaksikan prosesi penyerahan pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo. Kemudian disusul pawai ratusan orang menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup reog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah, Balikpapan, dan Lampung akan turut tampil memeriahkan acara meriah ini.
Grebeg Suro Ponorogo sudah belasan tahun dilaksanakan karena dinilai memiliki nilai kearifan lokal meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral, nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan nilai religius. Dengan nilai-nilai luhur yang terkandung tersebut maka wajarlah Grebeg Suro Ponorogo selalu dipertahankan hingga sekarang oleh masyarakat Ponorogo.
Grebeg Suro Kota Reog Ponorogo adalah sebuah acara rutin tahunan yang diadakan di alun-alun kota Ponorogo, sebuah kota yang berada sekitar 30 kilometer dari Madiun, arah Pacitan atau Wonogiri. Acara puncak Grebeg Suro adalah pada malam 1 Muharam pada penanggalan Hijriyah.
Ritual tahunan ini sudah ada sejak lama, bahkan ketika ibu saya masih anak-anak dan waktu itu masih tinggal di Ponorogo. Apa yang menarik dari acara Grebeg Suro di Ponorogo ini? Mulai dari siang hari, kota Ponorogo yang biasanya lumayan sepi menjadi sangat ramai sekali dengan kedatangan banyak tamu dari luar kota. Bahkan terkadang, mulai pukul 12:00 atau 14:00 sampai besok pagi, maka semua kendaraan dari luar kota sudah tidak diperkenankan untuk memasuki kota Ponorogo.
Grebeg Suro Ponorogo merupakan acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
Anda akan menyaksikan prosesi penyerahan pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo. Kemudian disusul pawai ratusan orang menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup reog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah, Balikpapan, dan Lampung akan turut tampil memeriahkan acara meriah ini.
Grebeg Suro Ponorogo sudah belasan tahun dilaksanakan karena dinilai memiliki nilai kearifan lokal meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral, nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan nilai religius. Dengan nilai-nilai luhur yang terkandung tersebut maka wajarlah Grebeg Suro Ponorogo selalu dipertahankan hingga sekarang oleh masyarakat Ponorogo.
Grebeg Suro Kota Reog Ponorogo adalah sebuah acara rutin tahunan yang diadakan di alun-alun kota Ponorogo, sebuah kota yang berada sekitar 30 kilometer dari Madiun, arah Pacitan atau Wonogiri. Acara puncak Grebeg Suro adalah pada malam 1 Muharam pada penanggalan Hijriyah.
Ritual tahunan ini sudah ada sejak lama, bahkan ketika ibu saya masih anak-anak dan waktu itu masih tinggal di Ponorogo. Apa yang menarik dari acara Grebeg Suro di Ponorogo ini? Mulai dari siang hari, kota Ponorogo yang biasanya lumayan sepi menjadi sangat ramai sekali dengan kedatangan banyak tamu dari luar kota. Bahkan terkadang, mulai pukul 12:00 atau 14:00 sampai besok pagi, maka semua kendaraan dari luar kota sudah tidak diperkenankan untuk memasuki kota Ponorogo.
1. FESTIVAL REYOG NASIONAL
Inilah salah satu festival yang patut Anda saksikan di Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah festival yang tiap tahun digelar dan telah menjadi pesta rakyat Ponorogo. Grebeg Suro Ponorogo akan berlangsung di Ponorogo pada bulan suro di tiap taunnya.
2. KIRAB PUSAKA
Salah satu rangkaian acara Grebeg Suro selain Festival Reyog Nasional adalah Kirab Pusaka. Tiap tahun acara ini mampu menyedot masyarakat Ponorogo dari desa dan kota untuk berkumpul di sepanjang rute kirab: mulai dari Kota Lama – Pasar Pon – Pasar Legi – Tambak Bayan – Alun-alun (Kota Baru).
Diawali ziarah Makam Raden Bathoro Katong [Pendiri Ponorogo] sekitar jam 8 pagi di Makam Setono Jenangan [kota lama], dan sekitar pukul 2 siang Kirab di berangkatkan menuju pendopo Kabupaten Ponorogo yang berjarak hampir 5 km-an.
Kegiatan ini merupakan pertanda prosesi kepindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo. Adapun Pusaka kebanggaan Kabupaten Ponorogo yang diboyong antara lain adalah sebagai berikut :
1. Angkin Cinde Puspito;
2. Payung Songsong Tunggul Wulung;
3. Tumbak Tunggul Nogo.
Sehabis kirab pusaka tidak cukup segitu saja karena setelah itu di lanjut pawai budaya menmpilkan putra-putri daerah dengan dandanan yang memukau.
3. LARUNGAN
Sementara upacara pada ritual di Telaga Ngebel, yang diselenggarakan esok harinya, berupa larung sesaji yang dilakukan pada pagi hari, ditandai dengan membuang berbagai macam sesaji di tengah danau. Upacara yang sudah ada jauh sebelum masyarakat Ponorogo mengenal peradaban maju tersebut kini tetap dipelihara dan dipertahankan dengan cara digarap sesuai dengan kebutuhan pariwisata. Namun demikian, seluruhnya tetap diupayakan tidak mengurangi hal-hal yang bersifat transcendental sebagai perwujutan menjaga kemurniantardisi.
Spoiler for Fotonya Gan:
0 komentar:
Posting Komentar
Ayo Berkomentarlah Dan Saling Sharing Dengan Pengunjung WebUnik Lainnya.... Jangan Komentar Yang Mengandung SARA Yah Gan!!
[ Mohon maaf jika komentar anda tidak di balas karna ada banyak komentar yang masuk.. silahkan jika ada pertanyaan,kritik maupun saran kirim ke e-mail : webunik27@gmail.com ]