JelajahUnik-Kisah
menarik dan penuh inspirasi hadir dari seorang bocah asal Brasil.
Gabriel, bocah berusia 11 tampak menikmati kesempatan berlatih di
Barcelona campus di Rio De Janeiro. Tak heran, sejak kecil dia memang
bermimpi bisa bermain untuk Barcelona, klub idolanya.
Sepintas,
mimpi Gabriel bisa dibilang tidak terlalu istimewa. Bukan dia saja
bocah yang memiliki impian bisa bermain di klub sebesar Barcelona.
Ribuan bahkan jutaan anak-anak di seluruh dunia pun mungkin memendam
harapan seperti Gabriel. Namun, yang membuat kisah Gabriel lebih menarik
dibanding anak-anak lain seusainya adalah kondisi fisiknya yang tidak
sempurna.

Ya,
Gabriel memang terlahir dengan kondisi tanpa kedua kaki yang sempurna.
Dan sejak kecil dia sudah menggunakan alat bantu. Tak hanya mempermudah
aktivitas sehari-hari, pun mewujudkan mimpinya bisa bermain sepak bola.
Meski kondisinya fisiknya tak normal, kemampuan Gabriel dalam mengolah
si kulit bundar terbilang cukup baik.
Cerita tentang Gabriel pun mulai menjadi perbincangan menarik di Brasil. Bermula dari Esporte Spectacular ,
beberapa media Brasil lainnya turut mengangkat kisah bocah 11 tahun
itu. Hingga kesempatan pun datang. Gabriel diajak ikut berlatih bersama
anak-anak normal lainnya di Barcelona campus.
"Kami
tidak pernah melihat kasus seperti ini, tapi tidak menjadi masalah bagi
semua orang di sini," ujar koordinator Barcelona campus di Rio De
Janeiro, Joaquim Estrada.
"Meski tak mempunya kaki normal, koordinasi motorik bekerja sangat luar biasa," puji psikolog Barcelona campus, Maurico Soares.
Gabriel
tidak sendirian menjajal latihan di Barcelona campus. Dua temannya,
Joao dan Romarinho turut mendapat kesempatan langka itu. Nama pertama
merupakan putra kandung mantan gelandang Barcelona yang kini
bermainuntuk Fluminense, Deco De Souza.
"Kisahnya
sangat menakjubkan. Semua melihat bagaimana permainan, adaptasi dan
kegembiraan dia dalam bermain. Joao mengatakan kepadaku, ada seorang
anak luar biasa yang tidak memiliki kaki normal, tapi bermain sangat
bagus," tutur Deco kepada Globoesporte.
Gabriel
sendiri dikenal sebagai sosok pendiam dan tak banyak bicara. Bahkan,
saat diwawancari pun tak banyak kata yang keluar dari mulutnya.
"Lapangan di sini bagus dan memudahkan melakukan dribbling, tapi tetap
sakit saat terjatuh," seloroh Gabriel.
Soal
kelanjutan nasib Gabriel setelah ikut berlatih di Barcelona campus itu,
Estrada mengaku akan coba melaporkannya kisah itu langsung ke
Barcelona. Dan, bukan tidak mungkin Gabriel bisa mewujudkan mimpinya
berlatih di Spanyol, bersama akademi Barcelona. "Kami akan melaporkan
kasus ini ke Barcelona. Saya yakin, jika semua anak-anak bisa mendapat
kesempatan melewati tes, mengapa Gabriel tidak?" pungkas Estrada.
Sumber
Sumber
benar takjub dah bocah ini walaupun mengalami cacat fisik ,,,akan tetapi di balik kekurangan itu ada kelebihannya yakni bisa bermain bola seperti anak biasanya
BalasHapushidup memang perlu berjuang untuk menghadapi penderita ...? semua orang gag ada yang sempurna ... ? aku bangga sama anak itu meskipun dia kekurangan atau kurang sempurna tapi dia tetap semangant. makasih gan atas informasinya semaga kita bisa menghargai orang yang kurang sempurna darikita ..
BalasHapus